Tips Aman bagi Ibu Hamil Saat Lakukan Perjalanan Jauh
Tips Aman bagi Ibu Hamil Saat Lakukan Perjalanan Jauh
Tips Aman bagi Ibu Hamil Saat Lakukan Perjalanan Jauh
|
Disaat hati ini sangat berharap untuk mendapat restu melakukan pejalanan jauh saat hamil, sayangnya dokter kandungan saya berkata lain. Saat itu usia kehamilan mungkin baru 12 minggu atau 3 bulan dan dengan tegas dokter kandungan melarang saya untuk melakukan perjalanan jauh. Jauh dalam arti yang kami maksud adalah ke luar kota yang kira-kira memakan waktu 4 jam perjalanan darat. Sedih, alasan dokter melarang karena usia kehamilan masih terlalu muda ditambah riwayat keguguran dan saya baru mendapat restu jika usia kandungan sudah 5 bulan. Janin pada trimester pertama kehamilan memang masih rentan dan rapuh sehingga kemungkinan keguguran pun cukup tinggi. Ditambah lagi biasanya ibu hamil akan merasa cepat lelah di 3 bulan pertama, belum lagi rasa mual yang bisa menyerang kapan saja.
Akhirnya setelah melewati 5 bulan pertama, saya dan suami langsung tancap gas untuk liburan dan langsung ke Banjarmasin melalui perjalanan darat selama 9 jam dengan suami sebagai sopirnya. Tidak memilih pesawat karena tiketnya mahal bokk. Alhamdulillah tidak mengalami mabuk, mual, atau bengkak kaki sekali pun. Setelah dari Banjarmasin, mendekati 7 bulan kehamilan saya kembali melakukan perjalanan dengan pesawat untuk pulang ke tanah Jawa dan kembali lagi ke Sampit dengan pesawat sebelum usia kehamilan 32 minggu. Berikut ini akan saya berikan beberapa tips melakukan perjalanan jauh sesuai dengan pengalaman yang pernah saya lakukan, hanya saja yang perlu digarisbawahi yaitu kondisi tiap ibu hamil berbeda.
Perjalanan jauh dengan pesawat yang kebetulan saya mendapat pesawat ATR atau baling-baling yang ukurannya lebih kecil dan guncangan lebih dahsyat:
Mintalah surat keterangan dari dokter kandungan karena hampir semua maskapai mengharuskan adanya surat penyataan dengan tanda tangan dokter. Biasanya perjalanan dengan pesawat bagi ibu hamil maksimal 32 minggu.
Sebisa mungkin minta untuk duduk di lorong agar memudahkan jika harus pergi ke toilet.
Gunakan korset hamil dan pasang sabuk pengaman secara nyaman untuk mengurasi guncangan dan korset hamil ini sangat bermanfaat saat ada turbulensi.
Tapakkan kaki di lantai, jangan digantung serta gunakan kaos kaki untuk mengurangi bengkak. Setiap 30 menit gerakkan tubuh, jika memungkinkan berdiri sebenatar agar tidak lelah.
Gunakan tas ransel daripada tas selempang agar beban punggung seimbang. Ini terjadi saat saya harus kembali ke Sampit sendiri tanpa suami dan harus membawa laptop (beneran sendiri karena tikenya mahal). Saya menggunakan tas ransel kipling karena ada kantong untuk laptop dan kantong lainnya bisa untuk menyimpan vitamin dan buku catatan kehamilan yang bisa diambil sewaktu-waktu jika ada kondisi darurat selama di bandara.
Sering minum air mineal karena selama di dalam pesawat akan cepat merasakan dehidrasi.
Tas ransel kipling yang nyaman digunakan saat menunggu di bandara
Perjalanan jauh dengan mobil, termasuk juga kereta api, dan tidak dianjurkan dengan sepeda motor:
Jangan menyetir sendiri meskipun biasanya sudah lihai membawa mobil dan sebaiknya bepergian dengan rekan atau pasangan sebagai sopir.
Pasang sabuk pengaman dengan nyaman, kalau versi saya: bagian atas menyilang diantara payudara dan tali bagian bawah berada di bawah perut. Turunkan posisi kursi lebih rendah agar tidak cepat lelah.
Gunakan alat pendukung yang membuat nyaman diantaranya korset hamil, bantal leher, dan bantal punggung. Memang sedikit ribet tapi barang-barang tersebutlah yang membuat saya nyaman selama 9 jam perjalanan. Kenakan juga kaos kaki dan jaket agar tidak masuk angin.
Perbekalan yang cukup, maklum ya ibu hamil itu maunya ngunyah terus, jadi cemilan dan air mineral tidak boleh terlewatkan. Bisa juga membawa minyak kayu putih atau minyak angin.
Berhenti tiap 2 jam sekali untuk buang air kecil atau sekadar melemaskan otot-otot. Untungnya jalanan trans-Kalimantan banyak sekali rest area sehingga bisa berhenti kapanpun saya butuh.
Itulah beberapa tips yang sudah saya terapkan selama melakukan perjalanan jauh saat hamil, semoga bermanfaat ya untuk ibu hamil semua. Ada beberapa catatan penting sebelum melakukan perjalanan jauh saat hamil baik itu dengan mobil atau pesawat. Pertama, pastikan untuk cek kondisi kesehatan ibu dan janin terlebih dulu sebelum melakukan perjalanan jauh dan cari referensi dokter kandungan di kota tujuan. Kedua, jangan lupa membawa obat dan vitamin, buku catatan kehamilan, dan perbekalan yang cukup. Ketiga, pastikan melakukan perjalanan secara nyaman. Dan untuk saat ini, hamil 33 minggu, saya sudah stop plesiran karena bisa jadi ada resiko kelahiran prematur apalagi si anak semok sudah mapan di panggul, jadi tahanan rumah lagi, deh.
Tips Aman bagi Ibu Hamil Saat Lakukan Perjalanan Jauh
Sumber : gendhiss.com
maaf numpang share ya
ReplyDeletehy guys ingin nmendapatkan uang jutaan rupiah gak ^^
ayo segera bergabung dengan saya di F/A/N/S/P/O/K/E/R
disini hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian semua bisa menang jutaan rupiah lo
ayo tunggu apa lagi kami tunggu ya pendaftarannya ^^